Selasa, 4 Oktober 2022 – 19:58 WIB
VIVA Showbiz – Insiden sepakbola di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, masih menjadi isu yang disorot berbagai pihak lantaran membuat ratusan nyawa melayang.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun menuturkan kebijakan mengenai penggunaan gas air mata oleh aparat keamanan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya. Yuk scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Eva Susanti mengatakan bahwa penggunaan gas air mata pada pertandingan sepakbola sebenarnya hanya dilakukan dalam kondisi darurat dan dengan pemakaian yang sedikit.
Ilustrasi polisi saat menembaki gas air mata
Photo :
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Dengan gas air mata yang secukupnya, maka diharapkan tak membahayakan namun sekedar melerai.
“Kalau hanya sedikit, nggak terlalu desak-desakan, mungkin tidak ini (memakan korban). Seharusnya ada kerjasama lintas sektor lebih baik terhadap ada indikasi penggunaan seharusnya,” tutur Eva Susanti dalam konferensi pers Kemenkes RI, Selasa 4 Oktober 2022.
Maka dari itu, Eva Susanti menegaskan pentingnya kerjasama lintas sektor mengenai pemakaian gas air mata.
Terlebih, Eva Susanti menegaskan agar diingat, pemakaian yang sedikit tidak memicu risiko besar yang bersifat sebagai ‘senjata’ bagi masyarakat.
Sumber: www.viva.co.id